Viral Ikan Loncat dari Laut di Gorontalo Dikatikan Dengan Gempa, Ini Penjelasan Pakar dan Sejarahnya

Viral Ikan Loncat dari Laut di Gorontalo, Pertanda Gempa Megathrust? Simak Kata Pakar & Sejarahnya
POSBELITUNG.CO - Berita viral hari ini - Viral video ikan loncat dari laut di Gorontalo. Pertanda gempa megathrust di selat Makassar? Simak sejarah gempa di Sulawesi.
Beredar sebuah video di sosial media memperlihatkan warga berbondong-bondong menangkapi ikan yang berloncatan naik ke permukaan.
Dilaporkan kejadian tersebut berada di wilayah Perairan Gorontalo,Sulawesi Utara.
Warga setempat mengira, hal tersebut merupakan pertanda datangnya tsunami dan gempa besar.
Viral Ikan Loncat dari Laut di Gorontalo Dikatikan Dengan Gempa, Ini Penjelasan Pakar dan Sejarahnya
Fenomena yang dinilai langka olah sebagian orang di wilayah Perairan Gorontalo itu terjadi di kompleks Pelabuhan Gorontalopada Senin (6/1/2020), lapor Kompas.com.
Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono mengatakan bahwa memang banyak pihak yang selalu mengaitkan fenomena ikan-ikan yang mendadak berlompatan di pinggir pantai ini berkaitan dengan adanya pertanda gempa bumi.
"Fenomena kemunculan ikan jenis tertentu dan ikan yang melompat naik ke pantai memang kerap dikaitkan dengan pertanda gempa, pendapat tersebut tentu saja tidak benar."
Berdasarkan hasil ilmiah, sejauh ini belum menunjukkan adanya bukti yang kuat secara empirik yang menunjukkan adanya keterkaitan.
Sehingga fenomena terdamparnya ikan bukan bagian dari precursor gempa bumi.
Hasil kajian yang ada malah menunjukkan adanya kaitan antara kemunculan ikan yang banyak lebih terkait pada musim.
Menurut dia, hal itu dikarenakan dinamika populasi ikan ada kaitannya dengan musim.
Maka tidak tertutup kemungkinan kejadian seperti di Gorontalo ini terkait musim.
Hoaks gempa megathrust di Selat Makassar
Daryono pun saat dikonfirmasi Kompas.com menyangkal hoaks gempa dan keadaan megathrust yang bergerak di Selat Makassar.
"Disebutkan, megathrust ini mampu memicu gempa maha dahsyat. Tentu saja informasi ini tidak benar," tegas dia.
Daryono menjelaskan wilayah Pulau Sulawesi memiliki 48 struktur sesar aktif dan satu zona Megathrust Sulawesi Utara.
Hal itu ditulis dalam buku Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia yang diterbitkan Pusat Studi Gempa Nasional (PUSGEN) tahun 2017.
Daryono memaparkan megathrust adalah istilah untuk menyebut sumber gempa di zona penunjaman lempeng, tepatnya lajur subduksi landai dan dangkal.
Zona megathrust di Sulawesi, letaknya berhadapan dengan wilayah pesisir pantai utara Sulawesi Utara, Gorontalo, dan sebagianSulawesi Tengah bagian utara.
Megathrust Sulawesi Utara merupakan sumber gempa yang berpotensi memicu gempa kuat.
Dengan begitu jika gempa megathrust terjadi di Selat Makassar atau pantai barat Pulau Sulawesi itu adalah tidak benar.
Sulawesi memang merupakan wilayah rawan gempa.
Mengingat wilayahnya banyak terdapat sumber gempa.
Kendati demikian, kata Daryono, potensi gempa harus disampaikan kepada masyarakat apa adanya sesuai fakta tidak berlebihan hingga menimbulkan kecemasan masyarakat.