Jenazah TKW yang Meninggal Sehabis Dugem Dipulangkan Disambut Suami dan Keluarganya

Isak tangis keluarga menyambut kedatangan jenazah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Sri Rahayu (20), saat mobil ambulans tiba di kampung halamannya Desa Jayakerta, Kecamatan Jayakerta, Karawang.
Sri Rahayu bekerja di Negara Jiran Malaysia sebagai asisten rumah tangga. Dia ditemukan tewas di taman apartemen.
Air mata keluarga tak terbendung setelah peti jenazah dikeluarkan dari mobil ambulans. Suami dan neneknya pingsan saat peti jenazah dibuka sebelum disalatkan di musholla terdekat.
Setelah serah terima jenazah dari pihak Disnaker Karawang ke pihak kelaurga.
Orangtua Sri, Enang (50) hanya bisa pasrah atas kepergian anaknya. Dia tidak akan menuntut siapapun atas peristiwa di negara Jiran Malaysia. Dia menggangap hal itu peristiwa yang harus ditanggung keluarga.
“Saya pasrah atas meninggalnya anak di Malaysia,” kata Enang, Rabu (6/11) di rumah duka.
Petugas Disnaker Karawang, Ahmad Sogiri mengatakan, sejak kabar beredar di sosial media mengenai TKI asal Karawang meninggal dunia dan ditemukan tergeletak di sebuah taman.
Keluarga langsung melakukan pencarian data TKI tersebut dan ditemukan identitas dan alamat lengkap TKI dan TKI tersebut legal.
“Buka data ternyata keberangkatannya sebagai TKI legal,” katanya.
Pemulangan jenazah terbilang lebih cepat karena pihak PJTKI PT Azuba Manfower Indonesia langsung merespon keinginan keluarga untuk pemulangan jenazah.
Akhirnya dalam waktu 4 hari bisa dipulangkan ke kampung halaman. Namun dia tidak bisa memastikan penyebab pasti meninggalnya TKI asal Jayakerta tersebut. Karena belum ada laporan hasil visum dan laporan dari pihak KBRI.
“Penyebab pasti meninggal TKI tetsebut belum tahu persis karena visumnya belum diterima,” terangnya.
Jenazah Sri Rahayu (20) TKI asal Jayakerta yang ditemukan tewas tergeletak di taman. DIa berangkat ke Malaysia pada tahun 2018.
Almarhumah bekerja sebagai TKI dengan proses pemberangkatan melalui PJTKI PT Azuba Manfower Indonesia di Jakarta
“Jenazah langsung dimakamkan hari ini di TPU desa setempat “ katanya.
Sri Ingin Bangun Rumah OrangtuaPada bulan Desember 2019, Sri berencana pulang dan membangun rumah milik orang tuanya yang sudah rusak.
“Sebelum dikabarkan meninggal Sri Rahayu sudah ada niat mau bangun rumah,” kata Enang.
Niat Sri Rahayu berangkat menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke Negara Jiran Malaysia agar bisa membangun rumah milik orang tuanya yang sudah lama rusak. Dia sempat menanyakan biaya pembuatan rumah.
Selama ini komunikasi keluarga dengan Sri lancar dan tidak ada keluhan selama bekerja menjadi pembantu rumah tangga.
“Bulan depan rencananya dia akan pulang, bulan ini rencananya akan membuat visa ,” ujarnya.
Suami korban, Deriansah (24) tidak menyangka sama sekali istrinya ditemukan tergeletak di sebuah taman di Malaysia.
Padahal dua hari sebelumnya sempat berkomunikasi dengan istrinya. Bahkan mereka sempat bercanda dan melepas rindu bersama anaknya yang masih berusia 5 tahun bernama Anggun Oktaviani.
“Kalau firasat sih tidak ada, karena dua hari sebelumnya sempat komunikasi sambil bercanda,” tuturnya.
Keluarga mengetahui Sri Rahayu meninggal dunia dari media sosial sebelum ada kabar resmi dari pemerintah.
“Kami tahu Sri meninggal dari medsos,” katanya.
Sumber: suarabmi.com